Minggu, 29 Desember 2013

Misteri Penari Ronggeng Nyi Ratna Herang

Ronggeng mungkin telah ada di Jawa sejak zaman kuno, relief di bagian Karmawibhanga pada abad ke-8 Borobudur menampilkan adegan perjalanan rombongan hiburan dengan musisi dan penari wanita. Di Jawa, penampilan ronggeng tradisional menampilkan rombongan tari perjalanan yang berjalan dari desa ke desa. Adalah Nyi Ratna Herang  merupakan seorang penari ronggeng terkenal di 1920-an. Kecantikan dan keindahan bentuk tubuhnya memang tiada duanya. Sayang, sebuah tragedi mengenaskan membuat sang penari ronggeng tersebut terbunuh. Jasad sang penari tersebut dihanyutkan ke sungai. Namun, saat ditemukan, jasadnya lalu dikubur disisi sungai Cigede. Kini makam Nyi Ratna Herang (sang penari Ronggeng) sering jadi obyek mencari berkah. Padahal, sesepuh kampung di sana melarang keras siapa pun menziarahi makam tersebut. Mengapa ?

Penari Ronggeng Jaman Dulu
Kisah sukses seorang penari Ronggeng termasyhur di era 1920-an ini masih terngiang hingga kini, khususnya bagi Masyarakat Kuningan, terutama kalangan pekerja seni, tak mudah melupakan namanya. Betapa tidak?, di masa jayanya, Ratna adalah sosok wanita yang memiliki kecantikan sempurna. Sebelum tragedi pilu dialaminya, usianya saat itu baru 19 tahun. Rambutnya panjang tergerai. Tubuhnya sungguh aduhai.

Dalam bahasa sunda, kecantikan Ratna Herang semacam itu dikiaskan dengan kata-kata nu geulis ka wanti-wanti, endahna kabina-bina. Setiap ia tampil di atas panggung, dari ujung rambut hingga ujung kuku selalu jadi perhatian para pria. Para jawara, kaum menak (bangsawan), sampai rakyat biasa, dibuat mabuk kepayang.

Nyi Ratna Herang memang seorang ronggeng berbakat. Ia tenar karena kemampuan, bukan sekedar kecantikan semata. Hampir tiap ada hajatan, perayaan, atau pesta-pesta, orang selalu menggelar panggung dengan ronggeng Nyi Ratna Herang. Disetiap Nyi Ratna Herang manggung, berbondong-bondong orang menjadi saksi. Jangankan kaum pria, para wanita pun banyak yang menyukai keindahan tarian dan tubuh sang Ronggeng. Banyak kaum wanita selalu bermimpi parasnya bisa secantik Nyi Ratna.

Pada suatu perayaan, Nyi Ratna Herang diundang menjadi bintang. Ketika itu hadir para jawara, kaum menak dan orang-orang kaya. Mereka berlomba ingin menari bersamanya. Tak hanya itu. Tidak sedikit pula yang ingin mempersuntingnya menjadi istri. Namun, ada pantangan dari mucikari yang membesarkannya. Bahwa Nyi Ratna terikat perjanjian untuk tidak menjadi seorang istri sebelum satu hajatnya dicapai.

Otomatis, keinginan mempersunting Nyi Ratna Herang tinggal impian. Sayangnya, sisi lain predikat kaum ronggeng yang negatif ketika itu sudah telanjur tertanam. Sebab selain memiliki suara yang indah, tarian bagus dan tubuh yang sempurna, para ronggeng ketika itu bisa diajak kencan. Bahkan siap bermain ranjang dengan siapa saja yang bersedia membayarnya dengan harga yang tinggi.

Begitulah image negatif itu juga menimpa Nyi Ratna Herang. Tak heran, setiap ada pesta yang menghadirkan Nyi Ratna Herang sebagai ronggeng, selalu saja terjadi keributan. Penyebabnya tiada lain, penonton berlomba-lomba untuk bisa menari atau mem-bookingnya.

Suatu ketika, terjadi keributan antara dua orang jawara yang jatuh hati kepada Nyi Ratna. Mereka berebut ingin bercinta dengannya. Sebagai ksatria, mereka bersumpah siapa yang menang dalam pertarungan, maka dia yang berhak atas Nyi Ratna Herang. Akhirnya terjadilah pertarungan seru. Namun tidak ada seorang pun dari mereka keluar sebagai pemenang, karena keduanya sama kuat.

Terbunuh
Pertarungan memperebutkan Nyi Ratna Herang kali ini berbuah petaka. Nyi Ratna terluka parah. Luka itu membuatnya meninggal di tempat kejadian. Namun, sesaat sebelum Nyi Ratna Herang menghembuskan nafas terakhir, dari bibirnya yang mungil meluncur kata-kata kutukan. “Di daerah ini, tidak akan ada perempuan yang secantik dirinya sampai umur 19 tahun,” begitu bunyi kutukannya.

Menurut orang-orang tua di sana, supata atau kata-kata bertuah itu mengandung arti tidak akan ada perempuan yang cantik dengan rambut panjang tergerai sampai usia 19 tahun di daerah itu. Makanya, jangan heran bila di Ciherang, Kuningan, sulit menemukan gadis cantik yang berusia 19 tahun ke bawah. Rata-rata mereka diungsikan oleh orang tuanya ke rumah saudaranya di luar Ciherang. Baru setelah usia mereka lewat 19 tahun, mereka kembali ke Ciherang. Kabarnya, hingga saat ini sudah 9 orang gadis cantik menjelang usia 19 tahun yang meninggal dunia. Mereka meninggal dengan berbagai cara, seperti menderita sakit baru kemudian meninggal.

Makam Nyi Ratna Herang


Setelah Nyi Ratna Herang meninggal, mayatnya dihanyutkan di sungai Cigede. Sampai akhirnya jasad Nyi Ratna Herang ditemukan warga di Blok Pamujaan, Desa Ciherang. Mayat yang sudah rusak dan mengeluarkan bau itu dimakamkan di pinggir sungai, tak jauh dari tempat ditemukan. Penemuan mayat Nyi Ratna Herang cukup menggemparkan masyarakat sekitar. Maklum, dia merupakan seorang Ronggeng tersohor.

Ngalap Berkah

Entah siapa yang memulai, sejak saat itu makamnya sering diziarahi orang yang simpati kepadanya. Terutama dari kalangan seniman. Bahkan lambat laun tidak sedikit peziarah yang meminta sesuatu dari makamnya. Para seniman, pemilik grup kesenian ataupun ronggeng, antri menziarahi makamnya dan memohon agar dirinya bisa sukses.

Para ronggeng yang berziarah, memohon agar dirinya bisa tenar dan cantik seperti Nyi Ratna Herang. Bagi orang tua, memohon agar keturunannya bila wanita, diberi kecantikan seperti Nyi Ratna Herang.

Karena makamnya dijadikan tempat meminta, lokasi di sekitar kuburan Nyi Ratna Herang menjadi tempat angker dan wingit. Tidak ada yang berani mendekati makamnya. Menurut beberapa pengakuan, dari sekitar makam Nyi Ratna Herang sering muncul Kembang Karang. Yakni anak kecil yang berkelebat bolak balik di sekitar makam. Tapi bila orang melihat dan mengejarnya, bocah kecil ini menghilang begitu saja.


referensi:http://ekorisanto.blogspot.com/2009/07/kisah-nyi-ratna-herang-dari-nusaherang.html/http://iklanasinstiforp.blogspot.com/2013/11/kisah-nyai-ratna-herang-dari-nusaherang.html/http://commons.wikimedia.org

Kamis, 26 Desember 2013

Bahan Baku Obat Yang Menjijikan

Bahan Obat Yang Paling Menjijikan - Ketika berbicara tentang obat anda pasti berasumsi sebuah metode zat yang dapat digunakan untuk pengobatan. Namun, asal-usul sering terabaikan karena yang terpenting adalah manjur dan aman untuk digunakan. Padahal tak jarang penemuan obat berawal dari hal-hal yang kotor dan menjijikkan. Dikutip dari MSN Health, bahan-bahan obat yang tidak lazim namun telah memberikan manfaat besar bagi dunia kesehatan adalah sebagai berikut.

Urine Wanita Menopause

urine wanita manopouse untuk kesuburan

Pada tahun 1960-an, Dr Bruno Lunenfeld mengembangkan obat untuk wanita yang sulit punya keturunan karena kekurangan hormon folicle stimulating hormone (FSH). Berkebalikan dengan Premarin, obat untuk kesuburan ini justru dibuat dari urine wanita menopause yang dikenal banyak mengandung FSH. Kabarnya, obat yang kini dikenal dengan nama menotropin ini pertama kali dibuat dari urine para biarawati yang hidup selibat (hidup membujang) hingga menopause. Urine manusia masih dipakai hingga saat ini, meski tidak lagi diambil dari biara melainkan dari para wanita menopause di wilayah Amerika Latin.

Urine Kuda Hamil

air kencing kuda hamil untuk kesuburan wanita hamil

Terapi sulih hormon untuk mengatasi gejala menopause pertama kali dibuat dari urine wanita hamil. Kandungan hormon yang tinggi pada urine tersebut dapat mengatasi gangguan menopause akibat ketidakseimbangan hormon. Namun karena urine wanita hamil tidak mungkin diusahakan dalam jumlah banyak dan teratur, industri farmasi melirik urine kuda bunting sebagai gantinya. Oleh karena itu terapi sulih hormon pertama dinamakan Premarin, kependekan dari Pregnant Mare Urine (urin kuda bunting).

Liur Kadal Berbisa


Gila Monster (Heloderma suspectum) merupakan kadal berbisa yang mematikan, namun menyimpan manfaat besar bagi penderita diabetes. Dr John Eng bersama peraih nobel kedokteran Rosalyn Yalow berhasil mengisolasi liurnya, lalu memanfaatkannya untuk memacu produksi insulin oleh pankreas. Dr John lantas mendaftarkan temuannya itu sekitar tahun 1980-an. Tak lama sesudahnya, ia juga mematenkan versi sintetis dari liur Gila Monster yang kini dikenal dengan nama Byetta (exenatide).

Jengger Ayam



Asam hialuronat merupakan salah satu obat penting untuk mengatasi radang sendi. Meski manfaatnya begitu besar, obat ini dibuat dari bahan sepele yang seringkali luput dari perhatian yakni jengger ayam. Obat lain yang juga digunakan sebagai suplemen radang sendi adalah glukosamin. Sama seperti asam hialuronat, obat ini dibuat dari bahan-bahan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yakni kepiting dan lobster.

Bisa Ular


Berawal dari penelitian di perkebunan pisang di Brazil, Dr Maurio Mauricio Rocha E Silva menemukan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Obat yang kini dikenal dengan nama Captopril ini cukup populer dan banyak digunakan hingga saat ini. Obat ini ditemukan secara tidak sengaja ketika sejumlah pekerja perkebunan digigit ular berbisa Pit Viper (Trimeresurus).

Gigitan itu menyebabkan para pekerja jatuh tak sadarkan diri karena tekanan darahnya turun secara drastis tak lama setelah digigit. Dr Maurio lantas meneliti bisa ular tersebut, lalu menemukan senyawa yang bekerja sebagai penghambat angiotensin converting enzyme (ACE Inhibitor). Senyawa ini berfungsi menurunkan tekanan darah dan mencegah risiko serangan jantung.

Keong Laut Beracun


Karena bisanya yang sangat mematikan, keong laut beracun juga dikenal dengan julukan keong rokok. Konon jika seseorang sudah disengat, ia hanya punya waktu untuk menghisap sebatang rokok saja sebelum ajal menjemput. Namun ilmuwan asal Filipina, Baldomero Olivera PhD menemukan manfaat besar di balik racun yang mematikan itu. Sejak tahun 1960-an ia berhasil mengisolasi ratusan senyawa dalam racun keong laut, yang kemudian ia kembangkan menjadi pereda nyeri Ziconotide dan telah disahkan penggunaannya oleh FDA pada tahun 2004.

Jamur-jamuran



Siapa tak kenal penicilin, antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Fleming para tahun 1920-an. Meski besar manfaatnya, obat ini berasal dari jamur yang ditemukan secara tidak sengaja di laboratorium Fleming. Antibiotik lain yang juga dikembangkan dari jamur adalah doxorubicin, yang belakangan digunakan juga untuk mengatasi pertumbuhan kanker.

Obat ini awalnya dibuat dari jamur yang mengotori dinding kastil tua di sebuah pulau kecil di Laut Adriatik. Satu lagi antibiotik yang diisolasi dari jamur adalah cephalosporin. Ditemukan secara tidak sengaja di masa Perang Dunia II, ketika ilmuwan mendapati beberapa kain perca sama sekali bersih dari kontaminasi bakteri penyebab demam tifoid yang ketika itu tengah mewabah.


referensi:http://www.nusareborn.in/archive/index.php/t-470839.html/http://sourceflame.blogspot.com/2011/09/bahan-baku-obat-yang-paling-menjijikkan.html

Senin, 23 Desember 2013

Kasus Misterius Moberly Dan Jourdain Di Petit Trianon

Kasus misterius yang dialami oleh Moberly dan Jourdain di Petit Trianon dipandang oleh sebagian orang adalah sebagai kasus sains, fiksi dan juga sebagian orang percaya kalau insiden itu adalah contoh kasus Time Slip atau kembali ke masa lampau tanpa disengaja. Yang lain beranggapan kalau kasus itu adalah kasus yang berhubungan dengan dunia supranatural.


Mereka yang percaya dengan teori supranatural lebih suka menyebut peristiwa itu dengan sebutan The Ghosts of  Versailles atau The Ghosts of Trianon. Kisah ini kemudian menjadi kontroversial dan menarik perhatian yang cukup besar. Bahkan konon peristiwa ini disebut turut memberikan inspirasi bagi JRR Tolkien, penulis trilogi 'Lords of the Ring'. Semuanya bermula ketika dua wanita Inggris memutuskan untuk melakukan perjalanan liburan ke Paris pada tahun 1901.

Liburan yang tidak terlupakan

Charlotte Anne Moberly dan Eleanor Jourdain adalah dua wanita yang berasal dari latar belakang keluarga yang terpelajar. Ayah Moberly adalah kepala sekolah Winchester College yang kemudian menjadi uskup Salisbury. Demikian juga dengan Jourdain. Ayahnya adalah seorang pendeta di Ashbourne. Kakak perempuannya adalah seorang sejarawan seni, sedangkan kakak laki-lakinya adalah seorang ahli matematika.


Suatu hari, kedua wanita ini memutuskan untuk pergi berlibur ke beberapa tempat di Eropa dan salah satu tujuan persinggahan mereka adalah Paris. Pada tanggal 10 Agustus 1901, kedua wanita itu sudah ada di dalam sebuah kereta yang akan membawa mereka ke Versailles. Setiba disana, bersama rombongan turis lainnya, mereka berkeliling di kompleks istana Versailles yang megah. Moberly dan Jourdain tidak menyadari kalau sebentar lagi mereka akan mengalami sesuatu yang luar biasa.

Petit Trianon yang Misterius


Setelah berkeliling untuk beberapa lama, mereka memutuskan untuk mengunjungi Petit Trianon, salah satu bangunan yang ada di kompleks itu. Di tempat ini, ratu Marie Antoinette (1755-1793) biasa datang untuk beristirahat dan menjauhkan diri dari urusan-urusan istana. Moberly dan Jourdan masuk ke taman bunga Trianon sambil mengagumi bunga-bunga yang ada disitu.

Kemudian keduanya menyadari kalau mereka tidak lagi mengenali pemandangan di sekitarnya. Seakan-akan mereka sedang berada di sebuah taman yang asing, berbeda dengan apa yang telah mereka lihat sebelumnya. Sepertinya mereka telah tersesat. Dan peristiwa misterius itu terjadi!

Pemandangan dari masa lampau
Kedua wanita yang kebingungan itu kemudian berusaha mencari jalan keluar. Ketika mereka berbelok di satu sudut jalan, mereka melihat sebuah rumah petani yang sudah kosong dan sebuah bajak tergeletak di sisi jalan setapak.

Tiba-tiba mereka merasakan sebuah perasaan aneh. Seakan-akan ada sebuah tekanan berat memenuhi pikiran mereka dan semuanya terasa begitu asing. Lalu, entah darimana datangnya, dua pria muncul. Keduanya mengenakan pakaian aneh yang tidak mereka kenal, yaitu jas panjang berwana hijau abu-abu dengan topi tiga sudut. Moderly dan Jourdain kemudian mendekati kedua pria tersebut dan bertanya bagaimana caranya supaya mereka bisa kembali ke Petit Trianon. Kedua pria asing itu menunjuk jalan setapak yang sebelumnya tidak terlihat oleh mereka.

Setelah menelusuri jalan itu, Jourdain melihat sebuah pondok dengan seorang wanita dan seorang anak perempuan di pintu depannya. Wanita itu sedang menyodorkan sebuah kendi air minum untuk anak perempuan itu. Anehnya, Moberly tidak bisa melihat pondok ataupun wanita dan anak perempuan itu, namun ia bisa merasakan perubahan pada atmosfer di sekitarnya. Ia menyadari kalau suasana telah berubah menjadi begitu tenang dan sunyi.

Ia mendeskripsikannya,
Tiba-tiba semuanya terlihat tidak natural, karenanya menjadi sangat tidak nyaman. Bahkan pepohonan terlihat begitu datar dan tidak ada tanda-tanda kehidupan, seperti kayu-kayu buatan saja. Tidak ada efek dari cahaya matahari dan tidak ada angin yang berhembus.

Perubahan pada atmosfer ini diiringi dengan perasaan tertekan yang semakin menjadi-jadi. Ditambah lagi dengan suhu yang cukup panas dan wangi bunga-bunga. Kedua wanita itu merasa seperti orang sakit. Jadi, mereka memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon sambil mengipas-ngipas. Moberly dan Jourdain bukan wanita yang gampang panik. Keduanya berasal dari keluarga terpelajar dan biasa menanggapi sesuatu dengan tenang dan berpikiran jernih. Namun kali ini mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan mereka tidak bisa menjelaskannya.

Setelah beristirahat sejenak, keduanya kembali berjalan. Kali ini mereka menemukan sebuah gazebo. Lalu mereka menghampirinya. Ketika sedang berjalan menuju tempat itu, mereka melihat seorang pria sedang duduk disitu. Mereka tidak tahu dari mana pria itu datang. Namun yang membuat mereka kaget adalah penampilannya yang cukup mengerikan. Wajahnya menyeringai dan terlihat seperti seseorang yang sedang menderita cacar.

Menurut Jourdain,
Pria itu memutar wajahnya perlahan-lahan, dan terlihatlah kalau wajahnya penuh dengan bintik-bintik seperti cacar. Kulitnya gelap dan ekspresinya terlihat seperti orang jahat. Walaupun aku tidak merasa ia sedang memperhatikan kami, namun aku bisa merasakan kejijikan yang luar biasa.

Tiba-tiba, terdengar sebuah teriakan yang menyatakan kalau mereka telah salah mengambil jalan. Suara itu ternyata berasal dari seorang pria tinggi bermata gelap. Rambutnya yang sedikit keriting terlihat menyembul dari balik sombrero yang dikenakannya.

Kedua wanita itu memutuskan untuk mengikuti sarannya. Lalu mereka membalikkan badan dan kembali ke jalur semula. Kemudian, mereka melihat sebuah jembatan kecil. Setelah berjalan melewati jembatan itu, mereka ternyata sampai ke sebuah taman.

Namun peristiwa aneh yang dialami belum selesai. Di taman itu, Moberly melihat seorang wanita sedang duduk di sebuah bangku. Ia mengenakan pakaian model kuno dengan syal berwarna hijau pucat. Namun, Jourdain tidak bisa melihatnya.

Awalnya Moberly mengira kalau wanita itu seorang turis, namun ia menyadari kalau turis tidak mungkin mengenakan pakaian dengan model yang kuno seperti itu.

Tiba-tiba seorang pria muncul dari salah satu bangunan disitu sambil membanting pintu. Pria itu mengatakan kepada Moberly dan Jourdain kalau gerbang menuju Petit Trianon ada di sebelah bangunan yang satunya. Ketika mereka berjalan memutar menuju sisi lain dari bangunan itu, mereka menemukan rombongan turis lainnya. Perasaan tertekan yang terus menerus dirasakan mulai terangkat dan semuanya kembali menjadi normal.

Hantu Petit Trianon
Setelah pulang dari perjalanan liburan itu, Moberly dan Jourdain menyimpulkan kalau Petit Trianon sesungguhnya didiami oleh roh-roh dari masa lampau dan mereka memutuskan untuk meneliti lebih jauh sejarah Petit Trianon.

Dari hasil penyelidikan mereka mengenai sejarah Perancis yang berhubungan dengan Petit Trianon, mereka menemukan kalau pada tanggal 10 Agustus 1792, tanggal yang sama dengan tanggal kunjungan mereka, istana Tuileries di Paris dikepung oleh para pemberontak dan para penjaga istana turut dibantai. Peristiwa ini membuat keluarga kerajaan melarikan diri mencari perlindungan.

Moberly dan Jourdain mulai berpikir apakah dengan suatu cara mereka telah melihat hantu-hantu keluarga kerajaan atau melihat kembali situasi di masa lampau.


Kecurigaan ini menjadi semakin kuat ketika Moberly melihat lukisan Marie Antoinette karya Wertmuller. Ia terkejut karena menemukan kalau wanita yang dilihatnya sedang duduk di taman sangat mirip dengan Marie Antoinette yang tergambar di lukisan itu. Bahkan pakaian yang dikenakannya pun sama.

Setelah melihat beberapa lukisan lainnya, keduanya menemukan kalau pria yang memiliki wajah dengan cacar ternyata sangat mirip dengan musuh Marie Antoinette yang bernama Comte de Vaudreuil yang memang memiliki karakter wajah seperti itu.

Dalam beberapa kesempatan, keduanya kembali mengunjungi Petit Trianon. Mereka menemukan pemandangan berbeda dengan yang mereka lihat pada waktu itu. Mereka tidak bisa menemukan gazebo atau jembatan kecil yang yang mereka lewati. Namun dari hasil riset, diketahui kalau jembatan itu ada disitu pada tahun 1789. Dari hasil penelitian pula terungkap kalau jas panjang berwarna hijau abu-abu yang dikenakan dua pria yang mereka lihat ternyata seragam para penjaga istana pada masa Ratu Antoinette.

Moberly dan Jourdain kemudian mempublikasikan pengalaman mereka dalam sebuah buku yang berjudul "An Adventure" yang diterbitkan pada tahun 1911. Keduanya menggunakan pseudonim Elizabeth Morison dan Frances Lamont. Identitas dua penulis ini baru terungkap pada tahun 1931 setelah kematian mereka.

Setelah identitas asli mereka terungkap, para peneliti semakin tertarik menyelidiki kasus ini mengingat latar belakang mereka yang terpelajar.

Penjelasan Alternatif
Beberapa penulis percaya kalau kedua wanita itu mengalami apa yang disebut dengan Time Slip. Tanpa sengaja, entah dengan cara bagaimana, keduanya kembali ke tahun antara 1789-1792 ketika terjadi peristiwa pengepungan istana Tuileries. Namun, tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana proses ini bisa terjadi.

Sebagian lain, termasuk Moberly dan Jourdain, percaya kalau apa yang dilihat mereka adalah hantu-hantu dari masa lampau. Hal ini juga dipercaya oleh banyak penulis lainnya sehingga mereka lebih suka merujuk peristiwa ini dengan istilah Ghosts of Versailles atau Ghosts of Trianon.

Penjelasan lain yang cukup supranatural adalah Retrocognition, yaitu pengetahuan mengenai sebuah peristiwa di masa lampau yang tidak didapat dari hasil belajar. Mereka yang percaya dengan penjelasan ini percaya kalau kedua wanita tersebut mendapatkan penglihatan mengenai peristiwa masa lampau.

Teori ini tidak berhubungan dengan hantu, melainkan hanya dengan fenomena paranormal yang juga tidak bisa dijelaskan dengan sains.

Penjelasan lain yang mencoba untuk melihat dari sisi rasional dikemukakan oleh Philippe Julian pada tahun 1965. Ia mengatakan kalau pada tahun kunjungan Moberly dan Jourdain, ada seorang pejabat setempat bernama Robert de Monstesquiou yang suka mengadakan pesta dimana para tamunya diwajibkan mengenakan pakaian model kuno dan menampilkan tari-tarian.

Moberly dan Jourdain mungkin telah tanpa sengaja masuk ke tempat para tamu ini mengadakan latihan untuk penampilan mereka.

Walaupun sukar untuk menerima argumen Julian, namun ternyata bukan hanya dia yang beranggapan seperti ini. Bahkan kalangan peneliti fenomena paranormal yang tergabung dalam Society for Psychical Research pun beranggapan kalau kedua wanita itu telah salah menginterpretasikan apa yang dialami mereka.

Misalnya, dari hasil penyelidikan yang mereka lakukan, ditemukan sebuah peta taman Trianon yang berasal dari tahun 1903 yang jelas menunjukkan kalau memang ada jembatan kecil di tempat itu.

Mungkin argumentasi yang paling membawa kerusakan besar pada reputasi kedua wanita itu adalah yang dikemukakan oleh W.H Salter, seorang penulis, pada tahun 1950.

Ia meneliti surat-surat korespondensi antara Moberly dan Jourdain dengan Society of Psychical Research dan menemukan kalau banyak deskripsi di dalam kisah mereka sesungguhnya baru ditambahkan pada tahun 1906 setelah keduanya melakukan riset mendalam mengenai Petit Trianon. Menurut Salter, kedua wanita ini mungkin telah membesar-besarkan pengalaman mereka.

Jadi, apa yang sesungguhnya terjadi pada Moberly dan Jourdain? Apakah mereka telah membuat sebuah cerita fiksi? Ataukah mereka memang mengalami sesuatu yang supranatural di Petit Trianon?


referensi:http://xfile-enigma.blogspot.com/2010/12/moberly-dan-jourdain-incident-peristiwa.html/http://marie-antoinettequeenoffrance.blogspot.com/2010/07/petit-trianon-older-views.html

Minggu, 22 Desember 2013

Lagu Protes Paling Berpengaruh Di Dunia

Lagu protes yang diciptakan oleh musisi adalah semata mata untuk menunjukan rasa protes mereka terhadap keadaan yang mereka anggap tidak benar. berbagai genre musik tidak mengurungkan niat mereka untuk membuat lagu protes dan terbukti berhasil. Sahabat anehdidunia.com dikutip dari majalah politik di london New Stateman, Berikut ini adalah lagu lagu protes paling terkenal di dunia.

lagu protes paling terkenal di dunia

Imagine (John Lennon)
Lagu ‘Imagine’ ditulis dan dinyanyikan oleh musisi progressif  John Lennon, pada tahun 1971. Kabarnya, lagu ini terinspirasi oleh puisi-puisi Yoko Ono di buku “Grapefruit” di tahun 1964. Lagu Imagine mewakili mimpi John Lennon mengenai masa depan yang dicita-citakan: sebuah dunia tanpa negara, tanpa agama, dan tanpa kepemilikan, dan tanpa keserakahan dan kelaparan.

Sebagian orang menuding itu mimpi atau utopia. Tapi, John Lennon bilang, “you may say I’m a dreamer, but I’m not the only one/ I hope some day you’ll join us/ And the world will be as one. Lennon sendiri pernah berkelakar, “bayangkan, tidak ada agama, tidak ada negara, tidak ada politik, ini hampir mirip dengan Manifesto Komunis, meskipun meskipun aku tidak terlalu Komunis dan saya tidak tergabung dalam gerakan apapun.”

Obsesi Lennon itu tidak terlepas dari ketidakpuasannya terhadap keadaan. Di tahun 1960-an hingga 1970-an, John Lennon bersama The Beatles aktif dalam gerakan anti-perang, terutama menentang perang Vietnam.

God Save the Queen (The Sex Pistol)
Ini adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh grup band Punk Rock, Sex Pistol. Lagu ini masuk album Never Mind the Bollocks, Here’s the Sex Pistols, yang diluncurkan tahun 1977.

Lagu ini menentang monarki yang berkuasa di Inggris. Saat itu Inggris dibawah kekuasaan Ratu Elizabeth II. Judul lagu “God Save the Queen” diambil dari lagu kebangsaan Inggris. God Save the Queen punya lirik yang sangat pedas: God save the queen/ She ain’t no human being/ There is no future/ In England’s dreaming. Majalah musik Rolling Stone menempatkan ‘God Save The Queen” dalam daftar 500 lagu terbaik sepanjang masa.

This Land is Your Land (Woody Guthrie)
Banyak  menyebut lagu ‘This Land is Your Land’ sebagai lagu kebangsaan kedua Amerika Serikat. Yang Lain bilang, ini lagu versi tandingan kaum marxis terhadap lagu ‘God Bless America’.

Lagu ini diciptakan dan dinyanyikan oleh Woody Guthrie. Guthrie menulis lagu ini di tahun 1940 dan merekamnya tahun 1944. Kabarnya, Guthrie menulis lagu ini karena jengkel dengan lagu ‘God Bless America’-nya Irving Berlin, yang tak henti-hentinya diputar di radio.

Lagu ini merupakan refleksi Guthrie setelah melakukan perjalanan panjang dari barat ke pantai timur Amerika. Di perjalanan itu ia bertemu dengan gelandangan, pekerja migran yang terlunta-lunta, dan petani yang tertekan oleh depresi ekonomi.

Lirik lagu ini mengalami beberapa kali pengubahan. Sekarang lagu ini menjadi lagu kebangsaannya gerakan rakyat di Amerika. Hampir setiap aksi protes menyanyikan lagu ini. Termasuk saat aksi yang digelar oleh Gerakan ‘Occupy Wall Street’. Sekarang lagu ini banyak dinyanyikan oleh Pete Seeger, Bruce Springsteen, Tom Morello, dan lain-lain.

Free Nelson Mandela (The Special AKA)
Lagu ‘Free Nelson Mandela’ pertama kali dirilis tahun 1984 sebagai bentuk protes atas penangkapan dan pemenjaraan terhadap aktivis pembebasan Afrika Selatan, Nelson Mandela. Lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh band asal Coventry, Inggris, yakni The Special AKA. Lagu ini pernah menempati urutan ke-9 tangga lagu di Inggris dan sangat populer di Afrika.

Penulis lagu ini, Jerry Dammers, tidak begitu yakin lagi akan melahirkan pengaruh kuat dan terkenal. Pada kenyataannya, lagu ini sangat terkenal ke penjuru dunia. Bahkan, lagu ini selalu dinyanyikan saat pawai atau aksi massa ANC (Kongres Nasional Afrika).

The Times they are a-Changing (Bob Dylan)
The Times They Are a-Changin adalah lagu yang sekaligus menjadi judul album karya Bob Dylan yang muncul di tahun 1964. Ini adalah salah satu lagu protes paling terkenal yang ditulis Bob Dylan.

Lagu ini juga menjadi salah satu pembakar spirit perlawanan dan protes sosial di tahun 1960-an. “Ini jelas sebuah lagu yang punya tujuan,” katanya. “Gerakan hak-hak sipil dan gerakan musik kerakyatan akan sangat dekat untuk sementara dan beraliansi saat itu.

Pada tahun 1960, Bob Dylan merupakan salah satu dari sekian penyanyi yang menjadi icon musik protes. Lagu-lagunya langsung menohok isu-isu politik, seperti hak-hak sipil warga kulit hitam Amerika, anti-perang, anti-militerisme, dan lain-lain.

Strage Fluit (Billie Holiday)
“Strange Fruit” adalah satu lagu terkenal yang dinyanyikan oleh Billie Holiday, seorang penyanyi jazz Amerika terkemuka. Lagu ini mulai dibuat dan direkam tahun 1939. Lagu ini diambil dari pusisi Abel Meeropol, seorang Yahudi yang menjadi aktivis Partai Komunis.

Lagu ini memprotes praktek ‘hukuman gantung’ yang berlangsung di Amerika Selatan. Sebagian besar yang digantung adalah kaum budak atau keturunan Afro-Amerika. Tercatat, sedikitnya 3,446 kulit hitam dan 1297 kulit putih dihukum gantung sejak 1882 hingga 1968.

Lagu ini cukup populer dan masuk daftar 20 lagu terbaik sepanjang masa. Lagu ini sekaligus melambungkan nama Billie Holiday dengan suaranya yang luar biasa untuk terus dikenang dalam sejarah lagu politis di dunia.

La Marseillaise (Claude De Lisle)
La Marseillaise adalah salah satu lagu patriotik di saat meletusnya Revolusi Perancis. Lagu ini ditulis oleh komposer Perancis yang juga bekerja sebagai tentara, Claude Joseph Rouget de Lisle.

De Lisle awalnya menulis lagu dengan tajuk  Chant de guerre pour l’Armée du Rhin ( Lagu perang untuk tentara dari Rhine). Lagu ini sangat populer saat revolusi Perancis meletus. Lagu ini dinyanyikan oleh sukarelawan dari Provencal, yang sebagian besar adalah warga biasa, yang berusaha menangkap Raja Louis XVI di bulan Agustus tahun 1792.

Lagu ini kemudian dikenal sebagai La Marseillaise dan dijadikan lagu kebangsaan Perancis pada tahun 1795. Namun, lagu ini sempat dilarang di era Napoleon I, Louis XVIII dan Napoleon III. Kendati lagu ini sangat sukses, tetapi tidak demikian dengan penciptanya. De Lisle meninggal dalam kemiskinan di tahun 1836.

Sunday Bloody Sunday (U2)
Lagu “Sunday Bloody Sunday” diciptakan dan dinyanyikan oleh kelompok band Irlandia, U2, untuk mengenang kejadian tragis pada 30 Januari 1972, di kota Derry, Irlandia Utara, saat militer Inggris menyerang pawai damai kelompok hak sipil.

Saat itu, lebih dari 20 ribuan warga Irlandia Utara menggelar aksi damai. Namun, militer Inggris meresponnya aksi damai dengan sangat brutal. Mereka mengirimkan pasukan penerjun payung bersenjata lengkap dan menembaki demonstran. Laporan resmi menyebutkan 27 orang demonstran tewas dalam serangan brutal itu.

Lagu ini masuk dalam album “War”, yang diluncurkan Februari 1983. Lagu “Sunday Bloody Sunday” menjadi lagu protes paling terkenal dan selalu dinyanyikan U2 di setiap konsernya selama 25 tahun. Bono, pentolan U-2, yakin bahwa musik bukan sekedar hiburan, tapi lebih dari itu. Menurutnya, musik bisa mengubah sebuah generasi. “Lihatlah apa yang terjadi dengan Vietnam. Musik mengubah seluruh generasi untuk bersikap terhadap perang,” katanya.

Internationale (Eugène Pottier)
Inilah lagu yang membangkitkan klas tertindas dan terhisap di seluruh dunia untuk bangkit melawan. Inilah lagu “Internasionale”, karya Eugène Pottier, seorang buruh dan sekaligus sosialis Perancis.

Lagu ini sudah diterjemahkan dalam hampir semua bahasa di seluruh dunia. Lagu ini menjadi lagu kaum proletar di seluruh dunia yang berjuang untuk pembebasan sejati, yakni sosialisme.

Lagu ini diciptakan oleh Pottier di bulan Juni 1871, di saat kaum buruh berhasil membangun kekuasaan proletar pertama di muka bumi, yakni Komune Paris. Pottier sendiri menjadi bagian dari pemerintahan revolusioner tersebut. Vladimir Lenin kemudian menulis, “Komune ditindas, akan tetapi Internasionale-nya Pottier menyebarkan ide-ide Komune ke seluruh penjuru dunia, dan sekarang lagu ini mempunyai daya hidup lebih daripada di waktu kapanpun.”

Lagu ini membakar semangat perlawanan siapa saja yang berjuang untuk keadilan sosial. Tidak hanya kaum sosialis dan kaum komunis. Sampai-sampai seorang demokrat radikal seperti Ki Hajar Dewantara tertarik untuk menerjemahkan lagu ini ke bahasa Indonesia.

Shipbuilding (Robert Wyatt/Elvis Costello)
Lagu Shipbuilding ditulis oleh Elvis Costello saat perang Falkland meletus di tahun 1982. Lagu ini mengangkat hal kontradiktif semasa perang Falkland. Saat itu, untuk menggantikan kapal perang yang rusak, galangan kapal tradisional ini pun kembali dibangun.

Namun, berita pembangunan kembali galangan kapal baru ini tidak begitu menyenangkan, sebab anak-anak muda di daerah sekitar galangan kapal juga harus ikut menyerahkan nyawa mereka di dalam perang.

lagu protes paling berpengaruh di dunia

 Jerussalem (Willam Blake)
Lagu ini berasal dari puisi dari seorang penyair Inggris, William Blake. Puisi ini kemudian menjadi lagu oleh Hubert Parry di tahun 1916 dan diberi judul “Jerussalem”. Sejak itu, lagu itu menjadi lagu universal.

Blake, yang gelisah dengan revolusi Industri, menulis puisinya dari cerita  apokrif kunjungan Yesus ke Inggris, yang ada kaitannya dengan konsep ‘kedatangan kedua’ dan pembentukan Yerussalem lain. Sebuah metafora untuk dunia baru yang lebih damai.

Blake mengadopsinya dalam konteks Inggris, di saat Revolusi Industri di abad ke-19, yang ditandai dengan ketakutan terhadap ‘pabrik-pabrik setan’. Ia memimpikan Jerussalem dengan rumputnya yang biru.

Won’t Get Fooled Again (The Who)
Won’t Get Fooled Again adalah lagu yang dinyanyikan oleh band Rock Inggris, The Who, pada tahun 1971. Kendati lagu dikategorikan lagu politik, tetapi sebetulnya bentuk sinisme politik.

Si penulis lagu ini, Pete Townshend, pernah bilang, tidak tepat sebuah lagu mendekritkan revolusi. Menurutnya, sebuah revolusi, seperti juga semua aksi, hanya akan mencapai hasil yang tidak pernah kita perkirakan.

Ketika sutradara film  Michael Moore meminta lagu ini dimainkan di bagian penutup film Fahrenheit 9/11, Townshend menolaknya. Jadi, sebetulnya lagu bukanlah lagu protes yang diharapkan bisa menggerakkan mereka yang dijepit ketidakadilan.

Killing In The Name (Rage Against The Machine)
Lagu Killing In The Name adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh band revolusioner asal Amerika, Rage Against The Machine (RATM), pada tahun 1992.

Lagu ini dipersembahkan sebagai bentuk perlawanan terhadap rasisme dan kebrutalan polisi. Lagu ini lahir bersamaan dengan kerusuhan rasial yang terjadi di Los Angeles tahun 1992. Kerusuhan itu dipicu oleh pembebasan 4 polisi kulit putih yang terlibat pemukulan terhadap seorang kulit hitam.

Lirik lagu ini memperlihatkan luapan kemarahan. Kata ‘F**k You’ tercatat 16 kali di lagu ini. Kemudian ditutup dengan teriakan “Motherf**ker!”. Ini kemarahan yang sudah mendidih terhadap rasisme yang terlembaga dalam sistem politik Amerika. Bahkan, di dalam korps kepolisian banyak yang menjadi pendukung organisasi teroris-fasis  Ku Klux Klan.

Talkin’ ‘Bout a Revolution (Tracy Chapman)
Talkin’ ‘Bout a Revolution adalah single kedua dari Tracy Chapman. Lagu ini berisi pesan politis agar rakyat miskin bangkit untuk merebut hak-hak mereka. Lagu ini dirilis tahun 1988.

Pada tahun yang sama, Tracy tampil di Konser memperingati 40 Tahun Deklrasi Hak Azasi Manusia. Juga, pada tahun yang sama, ia tampil dalam konser penghormatan untuk Nelson Mandela. Dana yang terkumpul dari konser itu digunakan untuk perjuangan anti-apartheid.

Tracy Chapman, yang sangat mengagumi Nelson Mandela, merasakan kerasnya kehidupan sosial di AS yang rasis. Namun, sikap humanis-nya justru terbangun dari pengalaman itu. Ia kemudian mendedikasikan lagu-lagunya untuk melawan ketidakadilan dan penindasan.

Mississippi Goddam (Nina Simone)
Lagu Mississippi Goddam ditulis dan dinyanyikan oleh penyanyi dan pianis Amerika, Nina Simone, pada tahun 1964. Lagu ini merupakan protes atas pembunuhan Medgar Evers, seorang aktivis hak-hak sipil keturunan Afrika di Mississippi.

Lagu ini juga memprotes pengeboman gereja di Birmingham, Alabama, dan pembunuhan empat orang anak kulit hitam. Ia pernah menyanyikan lagu ini dihadapan 40.000 orang di acara aksi Selma to Montgomery marches.

Setelah dirilis, lagu ini menjadi lagu aksi-nya kelompok pejuang hak-hak sipil di Amerika. Lagu ini sempat dilarang di beberapa negara bagian selatan Amerika karena kata-kata “goddam”.

What’s Going On? (Marvin Gaye)
Lagu “What’s Going On” direkam tahun 1971 oleh penyanyi R&B Amerika, Marvin Gaye. Lagu ini awalnya disusun oleh Renaldo “Obie” Benson, yang juga penyanyi R&B.

Lagu ini terinspirasi dari kejadian yang disaksikan Benson saat melakukan kunjungan ke Barkeley di tahun 1969. Saat itu ia menyaksikan kebrutalan polisi yang memukuli demonstran. Ia kemudian berusaha menuliskan apa yang disaksikannya. Tetapi tidak pernah selesai.

Sampai kemudian ia bertemu Marvin Gaye dan menawarkan lagu ini. Marvin Gaye meresponnya. Tak lama setelah dirilis, kaset lagu ini laku 2,5 juta kopi.

The Revolution Will Not Be Televised (Gil Scott-Heron)
Lagu ‘The Revolution Will Not Be Televised’ diciptakan oleh penyair dan sekaligus penyanyi jazz Amerika, Gil Scott-Heron. Ia kemudian merekam lagu ini pada tahun 1970.

Lagu ini lahir sebagai respon terhadap kehidupan politik di era Presiden Nixon dan ketidakmampuan media mainstream menangkap kehendak atau perasaan rakyat. Judul lagu ini diambil dari slogan populer dari gerakan protes di tahun 1960-an.

Menurut Gil, lagu itu tentang bagaimana mengubah pikiran. “Anda harus mengubah gaya berpikir anda sebelum mengubah jalan hidup anda dan cara anda bergerak.”

Redemptiong Song (Bob Marley and The Wailers)
Lagu ‘Redemptiong Song” karya Bob Marley ini ditulis di tahun 1979. Lagu ini terinspirasi oleh pidato yang disampaikan oleh Marcus Garvey, salah satu tokoh pejuang pembebasan Afrika, yang menyerukan bangsa Afrika untuk melakukan ‘emansipasi dari mental budak’.

Ini adalah lagu yang berisi seruan bagi bangsa Afrika, yang baru saja lepas dari perbudakan, untuk melepas mental budak dengan membebaskan pikiran mereka dari rasa rendah diri dan terperintah.

Melalui lagu ini, Bob Marley menebar optimisme kepada bangsa Afrika tentang masa depan yang gemilang: We forward in this generation Triumphantly. Di tahun 2009, seorang penyair Jamaika, Mutabaruka, menyatakan lagu ini sebagai lagu paling populer dalam sejarah Jamaika.

Where Have All the Flowers Gone (Pete Seeger)
Lagu Where Have All the Flowers Gone adalah lagu rakyat yang diciptakan dan dinyanyikan oleh penyanyi Kerakyatan Amerika, Pete Seeger. Lagu ini ditulis Peter Seeger di tahun 1945.

Lagu ini banyak terinspirasi oleh lagu-lagu rakyat Ukraina yang ada di dalam novel “And Quiet Flows the Don” karya novelis Soviet Michail Sholokhov.

Pete Seeger sendiri adalah pencipta banyak sekali lagu-lagu rakyat Amerika yang populer, seperti We Shall Overcome, If I Had a Hammer, dan Guantanamera.

Pete Seeger sudah 7 dekade lebih menekuni lagu-lagu rakyat dan banyak menginspirasi musisi kerakyatan lainnya. Tak heran, Bob Dylan menyebut dia “Santo”. Karena dukungan dan keterlibatannya dalam memperjuangkan hak-hak sipil, menentang perang, dan melawan segala bentuk keadilan, banyak yang mengusulkan Pete Seeger untuk mendapatkan nobel.

Pete Seeger sangat memegang kuat pernyataan Bertolt Brecht: seni bukanlah cermin untuk menangkap realitas, tetapi sebuah palu yang digunakan untuk membentuk itu.

Glad To Be Gay (Tom Robinson)
Lagu ‘Glad To Be Gay’ adalah lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh grup band Punk Rock Inggris, Tom Robinson Band. Lagu ini ditulis oleh Tom Robinson untuk parade Gay Pride di tahun 1976. Sejak itu, lagu ini menjadi lagu kebangsaan kaum gay di Inggris.

Robinson, mantan penyanyi anak-anak di gereja, sangat tertarik dengan politik pembebasan LGBT dan terinspirasi oleh Sex Pistol. Lagu “Glad To Be Gay” merupakan kritik terhadap pandangan diskriminatif sebagian masyarakat Inggris terhadap kaum Gay. Lagu ini juga memprotes tindakan polisi menyerbu bar kaum gay tanpa alasan.


referensi:www.newstatesman.com/http://situsaja.blogspot.com/2013/09/5-lagu-protes-paling-terkenal-di-dunia.html/http://www.berdikarionline.com/suluh/20130908/inilah-20-lagu-protes-paling-populer.html

Kamis, 19 Desember 2013

Buku Novel Yang Dilarang Keras Beredar

Buku yang dilarang di dunia ini memang sangat banyak, mungkin tidak terhitung namun beberapa buku dibawah ini adalah buku atau novel yang terkenal dan dilarang untuk beredar di beberapa negara. Kami mendapatkan sinopsis dan beritanya dari beberapa sumber. Silahkan gunakan kebijaksanaan anda dalam membaca postingan buku atau novel yang dilarang beredar di beberapa negara.

American Psycho


Sebuah novel satir yang keluar pada tahun 1991 menyoroti sifat lelucon dari yuppies di amerika. Kisahnya diceritakan melalui seorang protagonis patrick bateman, seorang yuppie gila yang menjadi pembunuh berantai. Dalam beberapa kali novel ini telah diberi label sebagai "salah satu novel kunci abad 20" tetapi ketika dirilis membuat kontroversi besar karena tingkat ekstrem kekerasan grafis dan penyiksaan seksual. Penulis menerima surat kebencian dan ancaman kematian. Buku ini masih tidak dapat dibeli oleh orang berusia dibawah 18 tahun di beberapa negara.

Sinopsis American Psycho:
Alkisah dalam film karya sutradara Mary Harron yang berdasarkan novel kontroversial Bret Easton Ellis pada tahun 2000 ini, Patrick Bateman (Christian Bale) merupakan simbol sosok sukses baik dalam pekerjaan ataupun pergaulan. Jelasnya Patrick yang berusia 27 tahun merupakan simbol impian Amerika. Itulah yang tampak di permukaan sementara tidak seorangpun tahu sosok Patrick yang sebenarnya. Teman-teman dan orang lain melihat Patrick adalah pialang saham Wall Street yang suka bekerja keras dan luwes bergaul sehingga banyak orang menyukainya. Tetapi jika tiba malam hari, Patrick berubah menjadi sosok yang menakutkan. Pada malam hari itulah dia berkeliaran mencari korban untuk dibunuh terutama para wanita. Dengan tanpa perasaan ia membunuh para wanita dengan cara mengerikan dan memotong-motong korbannya untuk disimpan di apartemennya.

Bukan hanya wanita jalanan seperti pelacur atau gelandangan yang menjadi korban, Patrick pun mengincar rekan kerjanya, teman dan siapapun yang berani menghalanginya. Kegilaan Patrick pun makin lama makin menjadi-jadi sehingga iapun menjadi pembunuh serial. Korbannya pun mencapai 20 orang. Tentu saja pembunuhan serial itu segera menjadi berita heboh di New York. Pihak kepolisian New York yaitu NYPD pun dibuat sibuk mengusut kasus pembunuhan mengerikan itu. Masyarakat pun banyak memperbincangkan alasan pembunuhan itu dilakukan.

Belum jelas apa yang menjadi alasan Patrick untuk menjadi pembunuhan. Mungkin karena kemarahan, kecemburuan atau lainnya. Patrick benar-benar telah menjadi monster dalam arti kiasan karena ia merasa lebih hebat daripada semua orang dan tidak tersentuh orang lain termasuk hukum. Bahkan ia masih tenang-tenang saja ketika polisi New York terutama Donald Kimball (Willem Dafoe) mencurigainya. Nafsu Patrick makin tidak bisa dikendalikan karena ia ingin membunuh sekretarisnya, Jean (Chloe Sevigny), satu-satunya orang yang bersimpati kepadanya. Akankah Patrick lolos dari tangan hukum seperti keyakinannya ? Haruskah Jean harus menemui nasib tragis di tangan Patrick yang makin gila itu?

The Satanic Verses


The satanic verses adalah novel ke-empat karya salman rushdie, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1988, dan sebagian terinspirasikan dari kisah hidup muhammad. Judulnya merujuk pada apa yang bakal sahabat anehdidunia.com ketahui sebagai ayat-ayat setan. Dalam novel ini, sang tokoh utama yang bernama mahound (yang kemungkinan besar merujuk pada muhammad) diceritakan secara kilas balik paralel dengan dua tokoh utama lainnya gibreel farishta dan saladin chamcha. Di britania raya, novel ini diterima dengan baik oleh para kritikus, dan menjadi finalis booker prize tahun 1988, walaupun dikalahkan oleh oscar and lucinda karya peter carey yang memenangkan whitbread award 1988 untuk novel terbaik tahun itu. Namun di komunitas muslim, novel ini menghasilkan kontroversi yang luar biasa. Sebuah fatwa yang dikeluarkan terhadap penulis oleh pemimpin spiritual iran, ayatollah khomeini. Hadiah 1 juta dollar telah diajukan kepada siapa saja yang membunuh rushdie dan 3 juta dollar jika pembunuhnya adalah warga iran. Negara-negara lain segera ikut dalam kehebohan ini. Venezuela melarang buku tersebut dan mengancam 15 bulan penjara kepada siapapun yang membacanya. Sementara di jepang, seorang penerjemah yang terlibat dengan buku tersebut ditikam sampai mati buku ini tidak boleh beredar di india, dan banyak dibakar pada demonstrasi di britania raya. Novel ini juga menyulutkan kerusuhan di pakistan pada tahun 1989.

Sinopsis The Satanic Verses:
Dalam kilas balik kehidupan mahound yang berseting di jahiliyah yang berupa mimpi atau penglihatan dari gibreel, dikisahkan bahwa sang "messenger" (perantara) dihadapkan pada pilihan sulit untuk berkompromi dengan adat politeisme. Pada saat ia ingin memperkenalkan sistem monoteisme yang diwahyukan kepadanya, hal tersebut ditentang oleh masyarakat setempat. Pada puncaknya ia harus memilih antara mengakui ketiga dewi utama jahiliyah (allat - bentuk wanita dari allah, uzza, dan manah) sebagai setara dengan allah dan seluruh penduduk jahiliyah akan menyembah allahnya mahound, atau ia dapat bersikeras untuk menolak dewi-dewi tersebut dan akan dimusuhi/diasingkan. Setelah ia mengundurkan diri untuk mencari wahyu, pertama-tama ia kembali dengan menyatakan bahwa ia mendapatkan wahyu dari gabriel bahwa ketiga dewi tersebut akan diakui setara dengan allah; namun kemudian setelah ia naik gunung lagi, ia kembali dengan menyatakan bahwa wahyu sebelumnya adalah dari setan dan harus dimusnahkan dari semua catatan tertulis yang telah dibuat, sebagai akibatnya ia dan pengikutnya melarikan diri dari jahiliya

The Da Vinci Code


The da vinci code adalah sebuah novel karangan dan brown seorang penulis amerika dan diterbitkan pada 2003 oleh doubleday fiction. Buku ini adalah salah satu buku terlaris di dunia dengan 36 juta eksemplar dan telah diterjemahkan ke dalam 44 bahasa, termasuk Indonesia. Di indonesia diterbitkan oleh penerbit serambi ilmu semesta. Isinya menceritakan bahwa gereja katolik telah terlibat dalam konspirasi untuk menutupi cerita yesus yang sebenarnya. Ini menyiratkan bahwa vatikan dengan sadar mengetahui sedang hidup dalam suatu kepalsuan, tetapi mengerjakan sesuatu demi menjaga kekuasaannya. Para penggemar memuji bahwa buku ini kreatif, walaupun kritikus juga menyerang dengan mengatakan ketidakakuratannya dan tulisan yang buruk, dan mengutuk pendirian yang kontroversial pada peran gereja kristen.

sinopsis The Da Vinci Code:
Ketika berada di Paris dalam rangka urusan bisnis, ahli simbol Universitas Harvard bernama Robert Langdon menerima telepon penting saat larut malam yang mengabarkan terbunuhnya seorang kurator museum terkenal Louvre. Didekat tubuh pria tua itu, polisi menemukan sejumlah simbol yang tidak bisa dijelaskan. Kontan, Langdon langsung menyelidiki kasus aneh tersebut dan ia sangat terkejut saat mendapatkan bahwa semua itu berhubungan dengan sejumlah petunjuk yang mengarah pada lukisan Mona Lisa karya maestro Leonardo da Vinci.

Selidik punya selidik, di balik lukisan tersebut terdapat sejumlah kode sandi yang mengarah pada rahasia besar di masa lalu yang berhubungan dengan sebuah kontroversi terbesar sepanjang sejarah. Belakangan, Langdon bergabung dengan seorang ahli bahasa kuno Sophie Neveu dan berhasil menemukan bahwa kurator yang ditemukan meninggal tersebut berhubungan dengan organisasi rahasia berumur ratusan tahun Priory of Sion yang sejumlah anggota terkenalnya adalah ilmuwan terkenal dunia seperti Sir Isaac Newton, Botticelli, Victor Hugo, dan Da Vinci sendiri.

Dalam petualangannya menyusuri jalan-jalan kota Paris dan London, keduanya harus berpacu dengan seorang musuh misterius yang terus mengikuti tiap langkah mereka. Satu-satunya harapan adalah membuka rahasia dibalik rahasia semua misteri tersebut, atau seluruh rahasia dibalik Priory dan lukisan Da Vinci bakal musnah selamanya. Selain menjadi salah satu film paling ditunggu di tahun 2006, Da Vinci Code yang diambil dari novel karangan Dan Brown tersebut juga menjadi film paling kontroversial yang di beberapa negara telah dilarang peredarannya karena dianggap menghina ajaran Kristiani.

Padahal, sejumlah bintang terkenal ikut meramaikan film satu ini, mulai dari si peraih dua piala Oscar Tom Hanks sebagai tokoh utama, Audrey Toutou yang tampil mengagumkan di Amelie, Ian McKellen (trilogi The Lord of the Rings), Alfred Molina (Spiderman 2), hingga Paul Bettany dan Jean Reno.

Lolita


Waktu pertama kali di luncurkan tahun 1995, langsung di protes karena dianggap tidak etis dan tidak bermoral. Isinya sebenarnya bagus, ada lucu, sedih, senang, tapi kenyataan bahwa karakter utamanya humbert adalah seorang pedofilia yang jatuh cinta pada anak berumur 12 tahun bernama dolorez haze menyebabkan dilarang di banyak negara. Padahal pas pertama kali terbit, langsung laku 300.000 ekslempar di 3 minggu pertama.

sinopsis Lolita:
Humbert Humbert adalah seorang terdidik yang lahir di Paris. Seperti umumnya pria remaja, gairah remajanya dilewatinya dengan menjalin cinta monyet dengan Annabel Leigh. Malangnya cintanya pada Annabel kandas karena kekasihnya meninggal akibat penyakit tipus. Menurut pengakuan Humbert kisah cintanya dengan Annabel inilah yang membuat dirinya mulai tertarik secara seksual kepada gadis-gadis kecil berusia 9 sampai 14 tahun yang disebutnya sebagai ‘peri asmara’ (nymphet).

Ketika beranjak dewasa gairahnya pada para peri asmara terus membuncah. Untuk menekan gairahnya ganjilnya ini Humbert akhirnya menikah dengan Vallerie gadis sepantarannya yang menurutnya memiliki gaya dan pesona seorang gadis kecil. Namun rumah tangganya ini tak berlangsung lama, Vallerie menghianatinya dan akhirnya merekapun bercerai.

Setelah bercerai, Humbert memutuskan berkelana ke Amerika. Jalan hidupnya menempatkan dirinya tinggal dalam sebuah pondokan di Ramsdale, New England. Di tempat inilah Humbert terkesiap melihat sosok Lolita, gadis berusia 12 tahun yang merupakan putri Charlote si pemilik pondokan. Humbert yang saat itu berusia tigapuluhan tak kuasa menahan gejolak asmara dan berahinya melihat Dolorez Haze atau Lolita, gadis kecil yang jelas merupakan ‘peri asmara’ baginya.

Demi mendapatkan cinta dan tubuh Lolita, Humbert rela menikahi Charlote, ibu gadis itu. Sempat terbesit niat jahatnya untuk membunuh Charlote. Namun keberuntungan seolah berpihak padanya. Charlote tewas dalam sebuah kecelakaan. Tanpa banyak menunggu, Lolita yang saat itu sedang mengikuti perkemahan bersama sekolahnya dijemput oleh Humbert dan dibawanya mengelilingi Amerika Serikat. Dan dimulailah petualangan cinta terlarang antara ayah dengan anak tirinya.

The Adventures of Huckleberry Finn


Mark Twain menulis 200 kata negro di setiap halaman buku ini. Alhasil buku ini telah dilarang dari perpustakaan di seluruh negeri Amerika maupun dihapus dari kurikulum sekolah. Buku ini juga ada dalam daftar american library association’s ‘most frequently challenged books’

sinopsis The Adventures of Huckleberry Finn:
Adventures of Huckleberry Finn ini dibuka dengan kisah Huck Finn tentang kehidupannya yang sekarang, di rumah Janda Douglas dan Miss Watson. Bagaimana ia bosan setengah mati dengan ritme hidup yang teratur, pakaian rapi, bersih, sekolah dan semua pelajaran membaca dan kitab suci. Huck merindukan kehidupannya yang dulu, tidur di alam bebas, kotor, tak terawat, namun bebas merdeka.

Pada suatu hari Huck Finn, yang mengira ia takkan pernah bertemu ayahnya lagi, mendapati Pap tengah menunggunya di kamar tidurnya. Pap menagih uang yang didapat Huck dari petualangannya di The Adventures of Tom Sawyer, padahal Huck tak memegang uang itu. Singkat kata, Pap menculik Huck lalu membawanya ke sebuah pondok di tepi sungai. Meski dikurung, akhirnya Huck berhasil melarikan diri, setelah sebelumnya menciptakan sebuah ‘setting’ yang memperlihatkan bahwa dirinya telah mati dibunuh. Dengan begitu, Huck bebas bersampan di sungai, jauh dari Pap dan dari Janda Douglas—yang meski baik hati dan menyayanginya, namun tetap ia rasakan mengungkungnya.

Maka dimulailah petualangan Huck Finn menyusuri sungai Mississippi, menjelajah pulau asing, dan menyamar ke kota-kota di sepanjang tepian sungai. Lalu suatu hari ia berjumpa dengan Jim, budak kulit hitam milik Miss Watson yang tengah melarikan diri karena takut hendak dijual. Berdua, Huck dan Jim mengalami banyak hal-hal seru, menegangkan sekaligus lucu dan kadang juga menerbitkan gelitik haru. Kombinasi antara Huck Finn yang bandel tapi kadang penakut, dengan Jim yang lugu dan sangat percaya takhayul (khas orang kulit hitam) sungguh membuat perpaduan yang ganjil dan menggelikan, namun kita juga dapat merasakan kesetiakawanan, kepercayaan dan pengorbanan di sana.


referensi:http://en.wikipedia.org/wiki/American_Psycho/http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000016632628/5-buku-yang-dilarang-beredar-di-dunia/http://i66m.blogspot.com/2013/12/buku-buku-ini-dilarang-beredar-di.html/http://amerika.panduanwisata.com

Rabu, 18 Desember 2013

Misteri Harta Karun Pulau Oak

Rahasia Harta Karun Pulau Oak - Pulau Oak merupakan nama dari sebuah pulau kecil yang terletak di Lunenberg County, selatan pantai Nova Scotia, Kanada. Pulau ini sebenarnya merupakan pulau biasa, tidak ada sesuatu istimewa darinya, tidak ada potensi sumber daya alam yang dapat di eksplorasi disini. Namun bagi para pemburu harta karun, pulau kecil ini mendapatkan posisi yang istimewa di hati mereka. Bagaimana tidak, kisah mengenai adanya harta karun yang tersembunyi di pulau seluas 140 are (57 ha) ini selalu menghantui pikiran para petualang pencari harta karun sejati hampir selama dua abad lebih.


Kisah mengenai harta karun Pulau Oak kira-kira mulai terdengar lebih dari dua abad yang lalu. Menurut kisah dari mulut ke mulut yang tentunya telah tersebar ke suluruh penjuru dunia ini, beberapa abad yang lalu seseorang dengan alasan yang tidak diketahui telah menyembunyikan hartanya dalam jumlah besar di salah satu bagian pulau. Sehingga mulai akhir abad ke-18 para pencari harta karun mulai berbondong-bondong datang ke pulau Oak untuk berlomba-lomba mencari harta karun yang tersembunyi itu. Banyak tenaga, waktu dan uang telah dikeluarkan demi mengikuti nafsu dan pikiran obsesif kompulsif para pencari harta, namun hasilnya hingga kini harta-harta tersembunyi itu masih belum bisa ditemukan.

Sebenarnya, kisah Pulau Oak dan harta karun dimulai dari kisah remaja berusia 16 tahun bernama Daniel MC Ginnis. Daniel yang sangat menyukai segala aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan adventure dan traveling menembus alam liar sangat tertarik dengan Pulau Oak. Pada saat itu, tepatnya di tahun 1795, Daniel beserta kedua sahabatnya menyatroni pulau kecil tersebut dengan menggunakan sebuah Kano. Mereka merapat di dermaga kecil Smith's Cove, tenggara pulau tersebut. Melihat suasana pulau yang cukup indah sekaligus mencekam seolah-olah menantang jiwa mereka sebagai petualang sejati untuk menjelajahinya. Daniel beserta kedua sahabatnya kemudian melanjutkan perjalanan mereka masuk kedalam pulau. Ketika berada di tengah-tengah lebatnya vegetasi liar di suatu bagian pulau, Daniel merasa tertarik dengan sekumpulan pohon ek yang tumbang. Dia semakin tertarik karena diantara beberapa pohon tumbang yang didekatinya terdapat sebuah pohon ek yang sudah sangat tua berdiri angkuh diantara pohon-pohon tumbang disekelilingnya.

Karena menarik sekaligus penasaran, Daniel memanggil kedua temannya, kemudian mereka memeriksa keadaan disekitar pohon hingga akhirnya ketiga remaja tersebut menemukan sesuatu yang lebih menarik, yaitu sebuah lubang yang ditutupi oleh dinding yang terbuat dari tanah liat. Dengan rasa semakin penasaran ketiganya lalu membuka penutup lubang dan melakukan penggalian. Ketika penggalian mencapai kedalaman 3 meter, mereka menemukan sesuatu yang menarik lagi. Lubang itu dihalangi oleh beberapa potong kayu pohon ek yang dipasang saling bersilangan sehingga mengesankan ada seseorang yang dengan sengaja menghalanginya untuk melakukan penggalian lebih dalam lagi.

Namun ketiga remaja itu tidak menyerah, dengan masih diselimuti rasa penasaran, mereka menyingkirkan kayu-kayu tersebut satu demi satu dan penggalian terus mereka lakukan. Hingga pada penggalian sekitar 6 meter, mereka terhenti karena lubang itu berakhir dengan sebuah dinding tanah liat lagi. Mereka tetap yakin, jika dinding ini dibongkar, lubang masih bisa digali lebih dalam lagi. Namun hal tersebut tidak mereka lakukan. Dari sinilah mereka menyadari pasti ada sesuatu yang sangat berharga tersembunyi jauh didalam sana.

Jika sahabat anehdidunia.com pernah membaca kisah Lima Sekawan : Petulangan di Pulau Seram karya Enid Blyton, mungkin keadaan pulau Oak tak jauh beda dengan kisah pulau misterius di novel tersebut. Misteriusnya kenapa? karena pulau ini dulunya tak berpenghuni, vegetasi-vegetasi liar membuatnya semakin tampak seram dan menurut penuturan beberapa orang, di pulau ini sering terlihat kerlap-kerlip cahaya misterius di malam hari. Beberapa orang yang mencoba menguak misterinya sering di kabarkan menghilang tanpa jejak, sehingga banyak yang meyakini pulau ini merupakan sarang / pusatnya aktifitas para perompak / pencoleng. Hal tersebut juga yang membuat Daniel dkk patah semangat karena tidak ada seseorangpun di kampung mereka yang mau diajak membantu penggalian karena alasan takut. Hingga akhirnya pulau itu mereka lupakan.


Sekitar sembilan tahun kemudian, hasrat dan semangat untuk menguak misteri pulau Oak mulai tumbuh lagi di jiwa mereka. Kini, ketiga teman kita ini telah tumbuh menjadi pemuda-pemuda dewasa, mereka tidak ABG lagi dan tentunya jiwa petualangan mereka semakin menjadi-jadi. Mereka bertiga memutuskan untuk kembali ke pulau dan melakukan penggalian lagi yang 9 tahun lamanya sempat mereka lupakan. Persiapan mereka lebih matang daripada waktu yang lalu. Mereka memulai melakukan penggalian. Pada kedalaman 27,4 meter, dugaan mereka sembilan tahun yang lalu ternyata benar. Memang ada sesuatu yang berharga telah disembunyikan di dalam sana karena pada kedalaman itu mereka kembali menemukan sebuah penutup lubang yang terbuat dari tanah liat. Bedanya dari penutup lubang yang sempat mereka temukan pada kedalaman sebelumnya ialah penutup lubang yang satu ini ber-prasasti.

Namun tulisan-tulisannya sangat sulit untuk dibaca karena di tulis dengan simbol dan kode-kode yang aneh sehingga prasasti itu mereka abaikan. Prasasti yang dibaikan ketiga pemuda itu akhirnya dapat di terjemahkan maknanya oleh seorang profesor dari Halifax University setelah generasi lanjutan pemburu harta karun menemukannya di tempat yang sama. Itupun terjadi sekitar seabad kemudian semenjak penggalian oleh Daniel, dkk. Arti kode-kode dari prasasti itu cukup mengejutkan, karena setelah ditejemahkan berbunyi demikian : "Tiga meter dibawah sana tersimpan uang dua juta pound".

Kalimat yang tertulis di prasasti ini semakin mengobarkan semangat para pencari harta karun lainnya untuk mencoba peruntungannya di Pulau Oak. Sehingga penggalian di Lubang Uang (Money Pit) masih terus dilakukan. Selama berabad-abad, para pemburu harta karun silih berganti melakukan penggalian di lubang uang, namun mereka selalu pulang dengan tangan hampa. Para pencari harta karun mulai berkurang jumlahnya di abad 21. Rupanya rahasia lubang uang ini tak mudah dikuak oleh mereka, halangannya begitu berat. Halangan-halangan itu berupa air yang sering secara tiba-tiba memenuhi lubang tersebut, dsb. Bahkan tercatatat di tahun 1937 tiga orang penggali tewas di lubang uang sehingga semakin menambah daftar kelam sejarah para korban-korbannya.

Banyak pencari harta meyakini, bahwa sebetulnya harta karun tersebut tidak disembunyikan di lubang tersebut. Seseorang yang telah menyembunyikan hartanya beberapa abad lalu di tempat itu mungkin melakukan tindakan yang cukup cerdik. Ia mungkin saja hanya menggali hingga kedalaman 30 - 35 meter saja, lalu membuat terowongan lagi di bagian kanan atau kiri lubang utama hingga menembus wilayah pulau Oak yang lainnya. Jika pendapat ini benar, cukup miris tentunya melihat para pencari harta yang sanggup menggali hingga kedalaman hampir 60 meter tanpa hasil. Namun sayang, terowongan yang dimaksud belum dapat ditemukan dan tampaknya rahasia harta karun Pulau Oak akan menajdi misteri yang abadi.

Sebuah harta karun telah terpendam lama di Pulau Oak. Sejak akhir abad ke-17 hingga saat ini, berbagai upaya telah dilakukan untuk menggali harta karun pulau Oak, namun nihil. Teknologi kuno sekali lagi membuktikan betapa hebatnya apa yang dianggap kuno bisa memperdaya teknologi yang kita sebut “modern.”

Awal Penemuan Harta Karun Pulau Oak


Pada suatu hari di musim panas pada tahun 1795, seorang remaja bernama Daniel McGinnis sedang menyusuri suatu daerah di pulau Oak, Nova Scotia. Dia kemudian merasa penasaran dengan suatu permukaan tanah yang terlihat aneh. Permukaan tanah tersebut berbentuk bulat dan lebih rendah dibandingkan tanah di sekelilingnya. Di atas permukaan tanah yang rendah tersebut terdapat sebuah pohon yang rantingnya seperti dipotong untuk membentuk sebuah katrol. Karena pernah mendengar tentang kisah bajak laut di daerah tersebut, McGinnis akhirnya memutuskan pulang dan memanggil teman-temannya untuk mencari tahu tentang dataran tanah yang aneh tersebut.

Beberapa hari kemudian McGinnis bersama dua orang temannya, John Smith (19 tahun) dan Anthony Vaughan (16 tahun), mulai menggali lubang tersebut. Pada kedalaman 2 meter dari permukaan, mereka menemukan sebuah batu ubin besar yang menutupi lubang tersebut. Penggalian kemudian terus dilakukan, dan apa yang mereka dapati selanjutnya, semakin menguatkan dugaan mereka jika sesuatu yang sangat berharga telah disembunyikan di dalam lubang tersebut. Pada kedalaman 10 meter, mereka mendapati sebuah lapisan kayu ek berbentuk gelondongan menutupi lubang tersebut. Lapisan yang sama juga mereka dapati pada kedalaman 20 meter dan juga pada kedalaman 30 meter, suatu lapisan kayu berbentuk bundar yang seolah menjadi lapisan penutup lubang tersebut. Karena merasa sudah tidak mungkin lagi melanjutkan penggalian untuk ukuran 3 orang remaja, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali pulang dan memikirkan perencanaan yang matang untuk melanjutkan penggalian. Mereka lalu meninggalkan lubang tersebut selama 8 tahun. Waktu tersebut mereka gunakan untuk mencari seseorang atau siapapun yang bisa membantu mereka baik dalam urusan dana maupun peralatan.

Penggalian Lanjutan
Tidak banyak yang dapat mereka temukan dan usahakan hingga sekitar tahun 1802. Pada tahun tersebut Simon Lynds mengunjungi lubang tersebut dan terkesan dengan cerita dari 3 sekawan tersebut. Simeon kemudian membentuk sebuah perusahaan yang khusus untuk menangani penggalian lubang harta karun tersebut. Perusahaan itu bernama Onslow Company.

Dengan bantuan sebuah perusahaan, kedalaman 30 meter yang sebelumnya digali ketiga remaja tersebut dengan susah payah dapat digali kembali oleh tim penggali dengan mudah. Penggalian kemudian dilanjutkan hingga kedalaman 90 meter. Mereka menemukan lapisan pelindung lainnya setiap kedalaman 10 meter. Pada kedalaman 40 meter, sebuah lapisan arang menutupi lubang tersebut, pada lapisan 50 meter sebuah lapisan dempul, dan pada kedalaman 60 meter sebuah lapisan serat kelapa yang menjadi lapisan penutup. Pada kedalaman 90 meter (versi sejarah lain mengatakan pada kedalaman 80 meter), tim penggali menemukan suatu petunjuk. Sebuah batu datar dengan panjang 3 meter dan lebar 1 meter yang mengandung huruf-huruf aneh dan angka aneh telah menjadi sebuah teka-teki lain sekaligus seperti penegasan tentang adanya sesuatu yang berharga di dasar lubang tersebut.

Penggalian kemudian terus dilanjutkan. Pada kedalaman 93 meter, tanah lubang galian tersebut mulai memasuki lapisan lumpur lunak. Penggalian kemudian dihentikan pada hari itu ketika mereka mencapai lapisan lumpur lunak. Keesokan harinya ketika tim penggali kembali, mereka terkejut ketika mendapati lubang galian mereka telah dipenuhi air setinggi 33 meter. Tim akhirnya memutuskan untuk memompa air keluar, namun percuma. Penggalian kemudian baru dilanjutkan pada tahun berikutnya ketika diputuskan untuk menggali sebuah lubang paralel yang nantinya akan terhubung dengan lubang galian pertama. Namun usaha mereka menjadi sia-sia ketika lubang paralel yang dibuat mulai mencapai kedalaman 100 meter, lubang tersebut mulai dipenuhi kembali dengan air. Proyek ini akhirnya terhenti dan menjadi terlantar selama 45 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, tidak ada lagi yang melakukan penggalian harta karun.

Pada tahun 1849 kemudian, The Truro Company adalah perusahaan berikut yang kembali mencoba menguak misteri lubang misteri di pulau Oak tersebut. Tim penggali langsung mencoba menggali hingga kedalaman 86 meter, namun karena air mulai kembali menggenang, tim melakukan spekulasi untuk mem-bor inti lubang sebelum air kembali menggenang. Pemboran ini membuahkan sebuah hasil yang tidak terduga.

Tanda Pertama sebuah Harta Karun


Pada kedalaman 98 meter bor mendapati suatu lapisan cemara. Selanjutnya bor terus menembus lapisan lebih dalam. Tim penggali dari The Truro Company kemudian menemukan 4 inci lapisan kayu pohon ek. Selanjutnya mereka menemukan lapisan metal setebal 22 inci, selanjutnya 4 inci lapisan kayu pohon ek lagi dan lapisan cemara lainnya. Kesimpulannya, mereka mungkin telah membor suatu kotak atau peti harta karun yang terbuat dari kayu pohon ek. Ketika mereka mengangkat bor mereka, tim penggali mendapati serpihan kayu ek dan helaian yang terlihat seperti kulit kelapa. Salah satu bagian bor juga mendapati beberapa untaian rantai yang terbuat dari emas. Ketika pengeboran berlanjut, tiba-tiba salah seorang kru mendapati bahwa air dalam lubang itu ternyata adalah air asin dan sedang naik ke atas mengikuti air pasang. Hal ini mengindikasikan jika desainer dari lubang ini telah berhasil membuat lubang perangkap cerdas yang dirancang untuk membanjiri lubang jika seseorang mulai mendapati harta karun.

Tim penggali kembali pada tahun 1850 dengan rencana untuk menggali lubang paralel dan berusaha untuk mencapai lubang harta karun tersebut lewat lubang paralel yang akan dibuat. Namun nihil. Seperti sebelumnya, ketika lubang mulai menyentuh kedalaman 90 meter, air langsung membanjiri seisi lubang paralel. Tim penggali kemudian memompa keluar air yang menggenangi lubang paralel tersebut. Dalam proses memompa air tersebut keluar yang terkesan tidak mungkin, seorang anggota tim penggali mendapati jika pada saat air surut, ada sumber air lain yang masuk, dan air asin itu menandakan jika air tersebut berasal dari pantai. Tim pun memeriksa pantai tersebut yang menjadi salah satu penghalang penggalian mereka, dan apa yang mereka dapati tentang pantai tersebut selanjutnya sungguh diluar akal sehat. Pantai tersebut adalah pantai buatan.

Berdasarkan pengamatan dari tim penggali, pantai buatan tersebut telah dirancang sedemikian rupa agar terhubung dengan lubang galian yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai tersebut. Saluran air adri pantai buatan tersebut menurut perkiraan terhubung dengan lubang galian harta karun pada kedalaman 110 meter. Untuk lebih jelasnya perhatikan Smith’s Cove Flood Tunnel.

Solusi berikutnya tim penggali dari Truro Company ingin menghalang aliran air dari pantai yang ada pada saluran air tersebut. Mereka membangun bendungan yang nantinya akan mengalihkan aliran air dari Smith’s Cove Flood Tunnel, sehingga nantinya tidak akan ada air yang akan menggenangi lubang galian ketika air dipompa keluar. Sayangnya sebuah badai menghancurkan bendungan yang dibangun sebelum bendungan itu selesai dibuat. Truro Company akhirnya menyerah pada tahun Hal menarik yang perlu dicatat dari pembangunan bendungan oleh tim galian dari Truro Company adalah, tim menemukan sisa-sisa bendungan yang lebih tua ketika mereka membangun bendungan mereka.

Pencarian harta karun pulau Oak selanjutnya kembali dilakukan pada tahun 1861 oleh Oak Island Association. Hal pertama yang dilakukan tim penggali dari OIA adalah membersihkan lubang harta karun hingga kedalaman 88 meter. Mereka kemudian menggali lubang baru ke arah timur. Lubang yang digali ke arah timur ini bermaksud untuk mencoba menemukan saluran lubang harta karun yang terhubung ke laut. Setelah mencapai kedalaman 120 meter, tim penggali akhirnya membatalkan rencana mereka karena tidak menemukan satu saluran pun yang terhubung ke lubang harta karun. Lubang baru tersebut akhirnya menjadi terlantar. Lubang kedua yang digali untuk mencari harta karun tersebut selanjutnya digali untuk mencari saluran harta karun ini ke arah barat. Ketika lubang kedua ini mencapai kedalaman 118 meter, tiba-tiba air mulai membanjiri lubang galian tersebut, sama seperti yang terjadi pada lubang galian utama harta karun pulau Oak. Saat air mulai membanjiri lubang tersebut itulah tiba-tiba lubang galian itu ambruk kebawah lebih dalam dari 15 meter, tidak ada yang tahu pasti seberapa dalam harta karun yang di dalamnya ambruk ke bawah. Pada penggalian dari OIA inilah pertama kali memakan korban jiwa. Namun korban yan jatuh bukan karena tertimbun di lubang galian, melainkan karena pompa uap yang digunakan tiba-tiba meledak dan mencederai tim yang ada di sekitar hingga memakan korban. Penggalian ini juga akhirnya tidak berhasil memecahkan teka-teki saluran lubang harta karun pulau Oak. Proyek oleh OIA ini akhirnya dihentikan pada tahun 1864 karena kehabisan dana.


Pencarian selanjutnya terus berlanjut pada tahun 1866, 1893, 1909, 1931 dan 1936. Pencarian yang mulai menggunakan metode-metode modern ini selanjutnya belum juga berhasil memecahkan misteri dari saluran lubang harta karun pulau Oak. Metode-metode modern yang digunakan antara lain adalah dengan meledakkan saluran pembanjir, membuat bendungan yang akan menjaga agar air tidak akan memenuhi lubang galian, dan menggali menggunakan derek penggalian (tidak secara manual lagi). Satu-satunya dari cara-cara modern yang membuahkan hasil yaitu keberhasilan menutup aliran air dari Smith’s Cove Tunnel, namun keberhasilan ini hanya membuat aliran air buatan manusia lainnya lebih banyak mengalir dari arah selatan.

Pada tahun 1936, Gillbert Hadden yang bekerja sama dengan Fred Blair memulai investigasi baru terhadap pulau Oak. Kali ini fokus mereka tidak hanya pada lubang galian utama, tetapi kepada seisi pulau. Mereka mulai mencari hal-hal yang mungkin akan terkait dengan harta karun tersebut. Investigasi ini akhirnya menemukan 2 hal penting. Yang pertama adalah penemuan batuan berukir pada kedalaman 90 meter dari di lubang galian harta karun, sedangkan penemuan kedua adalah sepotong kayu yang diduga merupakan bagian dari suatu konstruksi besar karena mempunyai bentuk yang dapat dihubungkan dengan bagian lainnya dengan menggunakan sebuah pin (mungkin semacam baut).

Hingga saat ini pengeboran masih berlanjut. Pengeboran saat ini dikomando oleh Blankenship dan Briton. Penemuan besar yang terjadi dari Briton dan Blankenship, yaitu apa yang dikenal dengan nama Borehole 10-X. Tabung baja sepanjang 237 meter, dan tenggelam pada kedalaman 180 meter meter di tepi timur laut.


Teori
  • Dibawah ini adalah beberapa teori yang beredar di masyarakat mengenai siapa sebenarnya pemilik dari harta karun tersebut.
  • Captain William Kidd – Sebagai seorang pelaut terkenal, rumor tentang harta karunnya tidak lepas dari pembicaraan masyarakat pulau Oak. Beberapa legenda mengenai harta karunnya juga merujuk kepada pulau Oak.
  • The French – teori ini mengatakan jika pemilik dari harta karun tersebut adalah Prancis yang mengubur uang mereka sebagai antisipasi dari kekalahan perang yang banyak terjadi ketika melawan Inggris pada masa kolonisasi Amerika.
  • The Vikings – Beberapa catatan masyarakat juga mengatakan jika bangsa Viking telah beberapa kali mengunjungi Amerika. Meskipun tidak ada yang berani menegaskan jika harta karun tersebut adalah milik bangsa Viking, namun rumor tentang mereka juga tidak lepas dari bahan pembicaraan masyarakat.
  • Bands of pirates – Pulau Oak juga terkenal telah banyak menjadi tempat persinggahan bajak laut. Fakta ini memunculkan teori kepercayaan baru jika harta karun telah dikubur di suatu tempat di pulau Oak.
  • Inca or Maya treasure – selama masa penjajahan Amerika oleh Eropa pada abad ke-18 dan 19, banyak dari kekayaan peradaban Inca dan Maya yang lenyap. Teori kemudian menyebutkan jika mungkin saja beberapa yang masih simpati dengan Amerika telah mengubur harta kekayaan dari peradaban Inca dan Maya di suatu tempat seperti pulau Oak.
Teka-teki Tulisan Pada Batu Ukir
Sebagaimana telah saya sebutkan di atas jika pada kedalamana 90 meter, telah ditemukan sebuah batu yang mengandung tulisan aneh. Batu yang ditemukan pada kedalaman 90 meter tersebut mempunyai tulisan sebagai berikut:


Tulisan Pada Batu yang Ditemukan Pada Kedalaman 90 meter

Batu tersebut telah menghilang sampai sekarang. Meskipun memiliki makna tersendiri bagi para pemburu harta karun di pulau Oak, namun beberapa kalangan meragukan keaslian batu tersebut. Mereka yang berpandangan ragu akan batu tersebut mengatakan jika batu tersebut mungkin saja telah dibuat dan ditinggalkan oleh para penggali terdahulu agar membuat para penggali selanjutnya hanya lebih bingung.
Meskipun demikian, seorang profesor bahasa dari Universitas Halifax pada tahun 1866, pernah mencoba menerjemahkan skrip tersebut.

Bagaimana sahabat anehdidunia.com sangat misterius bukan?


referensi:http://www.oakislandtreasure.co.uk/content/view/320/203/http://rioardi.wordpress.com/2009/04/22/rahasia-harta-karun-pulau-oak/http://yasirmaster.blogspot.com/2008/10/sms-gratis.html